Trend Harga Emas Antam 10 Tahun Terakhir, Siap Memulai Investasi?

Senin, 17 November 2025 | 16:37:51 WIB
trend harga emas antam 10 tahun terakhir

Jakarta - Trend harga emas antam 10 tahun terakhir menunjukkan pergerakan yang cenderung meningkat, menjadikannya salah satu instrumen yang banyak diminati para penyimpan dana. 

Kenaikan ini memberikan angin segar bagi siapa pun yang ingin menempatkan dananya pada aset yang relatif stabil dan memiliki nilai yang kuat dari waktu ke waktu.

Sebagai aset yang tahan terhadap tekanan ekonomi, logam mulia memiliki nilai intrinsik tinggi serta mudah diuangkan kapan pun dibutuhkan. 

Hal inilah yang membuatnya tetap relevan sebagai pilihan investasi jangka panjang.

Meski begitu, pergerakan harga emas secara global tetap mengalami naik turun karena dipengaruhi berbagai kondisi. 

Tantangan lainnya adalah biaya penyimpanan yang perlu dipertimbangkan sebelum menempatkan dana dalam bentuk emas fisik.

Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pergerakannya dalam kurun satu dekade dan mempertimbangkan potensi keuntungan ke depan, pahami dahulu dinamika dan faktor pemicunya. 

Dengan begitu, kamu bisa menyiapkan strategi yang tepat sebelum berinvestasi. Trend harga emas antam 10 tahun terakhir dapat menjadi acuan penting untuk menentukan langkah investasimu berikutnya.

Sekilas tentang Emas Antam

Sebelum membahas perkembangan harga emas Antam, ada baiknya memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan produk tersebut. 

Emas Antam adalah logam mulia berbentuk batangan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), salah satu perusahaan pertambangan milik negara.

Produk emas ini tersedia dalam beragam pilihan berat, mulai dari ukuran 1 gram hingga 1 kilogram. 

Setiap batangnya memiliki tingkat kemurnian sangat tinggi, yakni 99,99%, dilengkapi sertifikat resmi, serta dibungkus dengan segel keamanan untuk menjamin keaslian dan kualitasnya.

Faktor-faktor yang Menentukan Harga Emas di Indonesia

Ada beberapa faktor penting yang memengaruhi harga emas di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

1. Harga Emas Internasional
Salah satu penentu utama harga emas di dalam negeri adalah pergerakan harga emas di pasar global, seperti yang tercatat di London Bullion Market Association (LBMA). Selain itu, harga emas dunia dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:

  • Kondisi ekonomi global: Ketidakstabilan ekonomi, misalnya krisis keuangan atau konflik, biasanya meningkatkan permintaan emas sebagai aset aman, yang mendorong kenaikan harga.
  • Kebijakan moneter internasional: Kenaikan suku bunga yang ditetapkan bank sentral bisa menekan harga emas karena investor cenderung berpindah ke instrumen dengan imbal hasil lebih tinggi.
  • Permintaan dan pasokan global: Harga emas bisa naik saat permintaan dari negara besar, seperti China dan India, meningkat. Sebaliknya, jika produksi emas dunia bertambah, harga bisa menurun.

2. Kurs Rupiah terhadap Dolar AS
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS juga memengaruhi harga emas lokal. Jika rupiah melemah terhadap dolar, harga emas di Indonesia biasanya naik karena harga emas global dihitung dalam dolar.

3. Permintaan dan Penawaran Domestik
Kondisi pasar emas di Indonesia turut menentukan harga. Permintaan yang tinggi untuk investasi, perhiasan, atau kebutuhan industri dapat meningkatkan harga. Sebaliknya, jika produksi emas dalam negeri meningkat, harga cenderung turun.

4. Kebijakan Pemerintah terkait Impor dan Ekspor
Aturan pemerintah, seperti pajak ekspor atau bea masuk, juga berdampak pada harga emas. Kebijakan ini memengaruhi biaya produksi dan harga jual di pasar domestik.

Trend Harga Emas Antam 10 Tahun Terakhir

Harga emas di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir mengalami banyak fluktuasi, namun tren jangka panjangnya menunjukkan peningkatan. Berikut rangkuman pergerakan harga emas per gram dari tahun ke tahun.

1. Tahun 2013: Koreksi Pasca-Puncak
Awal tahun 2013, harga emas berada di kisaran Rp530 ribu per gram. Sepanjang tahun, harganya menurun hingga sekitar Rp480 ribu per gram. Penurunan ini terjadi setelah lonjakan harga pada 2011–2012, seiring pemulihan ekonomi global pascakrisis 2008. Meskipun ketegangan geopolitik masih ada, kondisi pasar mulai relatif stabil.

2. Tahun 2014–2015: Stabilitas Pasca-Krisis
Pergerakan harga emas antara 2014 dan 2015 cenderung stagnan di angka sekitar Rp510 ribu per gram. Pemulihan ekonomi global, terutama di Amerika Serikat, membuat investor mulai mengalihkan perhatian ke pasar saham dan obligasi. Meskipun risiko geopolitik tetap ada, emas tidak lagi menjadi aset utama bagi investor.

3. Tahun 2016: Kenaikan Akibat Ketidakpastian Politik Global
Pada 2016, harga emas meningkat hingga Rp600 ribu per gram. Lonjakan ini terkait dengan ketidakpastian politik internasional, termasuk referendum Brexit, yang mendorong investor mencari keamanan melalui emas.

4. Tahun 2017–2018: Tren Kenaikan Berkelanjutan
Harga emas terus meningkat sepanjang 2017–2018. Pada 2017, emas dijual sekitar Rp650 ribu per gram, sedangkan pada 2018 mencapai Rp750 ribu per gram. Lonjakan ini dipicu oleh ketegangan geopolitik, perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral global.

5. Tahun 2019: Lonjakan Terkait Perang Dagang AS-China
Ketegangan antara Amerika Serikat dan China meningkatkan permintaan emas. Akibatnya, harga emas melonjak hingga sekitar Rp750 ribu per gram pada tahun 2019.

6. Tahun 2020: Lonjakan Drastis Akibat Krisis Global
Krisis kesehatan global mendorong resesi internasional, sehingga investor berlomba mencari aset aman berupa emas. Harga emas naik tajam hingga Rp1 juta per gram.

7. Tahun 2021–2022: Stabilitas Pasca-Krisis Global
Selama 2021–2022, harga emas relatif stabil di kisaran Rp950 ribu hingga Rp1 juta per gram. Pemulihan ekonomi global mulai terlihat, meskipun beberapa ketidakpastian masih memengaruhi pasar.

8. Tahun 2023: Kenaikan Dipicu Inflasi dan Ketegangan Geopolitik
Harga emas naik lagi pada 2023 hingga Rp1,1 juta per gram. Peningkatan ini disebabkan oleh inflasi yang tinggi di beberapa negara serta ketegangan geopolitik yang meningkatkan permintaan emas sebagai aset aman.

9. Tahun 2024: Lonjakan Signifikan
Sepanjang 2024, harga emas mengalami kenaikan hingga 29,5% dan mencatat beberapa rekor tertinggi. Pada akhir Desember, harga mencapai Rp1,52 juta per gram, meningkat Rp371 ribu dari harga awal Januari yang sebesar Rp1,14 juta per gram.

Strategi Memaksimalkan Keuntungan dari Investasi Emas

Sebelum mulai meraih keuntungan dari investasi emas, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar potensi hasilnya maksimal.

1. Evaluasi Portofolio Investasi
Langkah pertama adalah meninjau portofolio investasi yang dimiliki, apakah sudah seimbang atau masih perlu penyesuaian. 

Emas bisa dimasukkan sebagai salah satu aset untuk menambah variasi dalam portofolio. Dengan menambahkan emas, kamu bisa menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam investasi sekaligus mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi di masa depan.

2. Tentukan Tujuan Investasi
Selanjutnya, penting untuk menetapkan tujuan dari investasi emas, apakah untuk jangka panjang sebagai tabungan atau untuk memanfaatkan peluang kenaikan harga dalam waktu tertentu. 

Menetapkan tujuan akan membantu kamu menentukan strategi yang tepat dalam membeli dan menjual emas sehingga keuntungan bisa dioptimalkan.

Dengan memahami pergerakan harga emas dalam beberapa tahun terakhir, kamu dapat mempersiapkan modal dan strategi dengan lebih matang sebelum terjun ke investasi emas, sehingga peluang mendapatkan hasil maksimal semakin besar.

Sebagai penutup, melihat trend harga emas antam 10 tahun terakhir, jelas terlihat bahwa emas tetap menjadi pilihan investasi yang menguntungkan dan aman untuk jangka panjang.

Terkini